Kota Gorontalo – Satuan Unit Organisasi Pengelola (SUOP) Kawasan Konservasi Teluk Gorontalo, memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk pengelolaan kawasan yang berkelanjutan.
Salah satu fokus utama adalah Perairan Desa Botubarani, yang menjadi bagian dari Kawasan Konservasi Teluk Gorontalo dan terkenal sebagai destinasi wisata Hiu Paus (whale shark). Dengan kemunculan Hiu Paus yang sering terlihat dekat pantai serta akses mudah dari Kota Gorontalo, kawasan itu menjadi daya tarik wisatawan lokal, nasional, maupun mancanegara.
Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PRL dan PSDKP) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo, Hartaty Isima, Rabu (21/5/2025).
Hartaty mengatakan, SUOP Kawasan Konservasi Teluk Gorontalo (DKP Provinsi Gorontalo) bersama Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo dan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Gorontalo menggagas kerja sama pengelolaan kawasan, khususnya di Perairan Botubarani.
Langkah itu mencakup pembahasan implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemanfaatan Kawasan Konservasi, termasuk pengawasan aktivitas interaksi dengan Hiu Paus sesuai prinsip konservasi.
"Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa pemanfaatan wisata Hiu Paus berjalan sesuai kaidah konservasi, sekaligus meningkatkan peran stakeholder dalam edukasi dan perlindungan ekosistem,” kata Hartaty.
Keikutsertaan Lanal Gorontalo diharapkan dapat memperkuat pengawasan terhadap aktivitas ilegal fishing serta mendukung terciptanya interaksi yang aman dan ramah lingkungan antara wisatawan dengan Hiu Paus. Selain itu, sinergi itu diharapkan dapat menjaga kawasan konservasi dari praktik penangkapan ikan yang merusak (destructive fishing), sehingga manfaat ekologi dan ekonomi bagi masyarakat pesisir tetap terjaga.
Komentar