|
Menu Close Menu

Kilang Plaju Genjot Produksi BBM Lokal, Tekan Impor dan Biaya Logistik

Selasa, 20 Mei 2025 | Mei 20, 2025 WIB

 



Jakarta – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menegaskan peran strategis Kilang Plaju dalam menopang distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di kawasan Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel). Dalam kunjungan kerja Kepala BPH Migas Erika Retnowati ke Refinery Unit (RU) III Plaju, Jumat (16/5/2025), dipastikan bahwa kilang tertua di Indonesia ini masih beroperasi optimal dengan kapasitas produksi mencapai 120.000 barel per hari, atau sekitar 12 persen dari total kapasitas kilang nasional milik Pertamina.

“Kilang Plaju menjadi penopang utama pasokan Biosolar B35, Pertalite, dan avtur di wilayah Sumbagsel. Ini sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada energi nasional,” ujar Erika dalam pernyataan resminya, Minggu (18/5/2025).

Erika mengapresiasi pengelolaan fasilitas yang telah berusia lebih dari 120 tahun tersebut. Selain tetap produktif, kilang ini tengah melakukan transformasi menuju green refinery, salah satunya dengan memanfaatkan kelapa sawit lokal sebagai bahan baku energi terbarukan.

Tantangan logistik seperti pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai di Bengkulu menjadi perhatian serius. “Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan guna mencari solusi jangka pendek, termasuk pengalihan distribusi dari wilayah tetangga,” jelas Erika. Meski berisiko menaikkan biaya logistik, BPH Migas memastikan program BBM Satu Harga di daerah terpencil seperti Pulau Enggano tetap berjalan.

Langkah Modernisasi dan Efisiensi Energi

Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI)Didik Bahagia, menyatakan bahwa proses modernisasi di Kilang Plaju terus dilakukan. “Kami mengadopsi teknologi terbaru dalam perawatan unit serta meningkatkan penggunaan minyak mentah lokal asal Sumatera,” terangnya. Upaya ini berhasil menekan biaya produksi hingga 15 persen dalam tiga tahun terakhir.

Anggota Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, badan usaha, dan masyarakat sebagai pilar utama sesuai amanat UU No. 22 Tahun 2001 tentang Migas. Menurutnya, kunjungan langsung ke lapangan seperti ke Kilang Plaju ini menjadi bagian dari tugas pengawasan dan evaluasi distribusi BBM bersubsidi secara nasional.

“Sebagai regulator, BPH Migas terus mendorong penerapan kebijakan yang efektif dan berdampak nyata di lapangan. Pemantauan lapangan penting untuk memastikan kesiapan kilang dalam menghadapi tantangan energi ke depan,” kata Basuki atau akrab disapa Tiko.

Senada, Anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief menyampaikan pentingnya modernisasi alat dan peningkatan kapasitas operasional kilang agar mampu mengimbangi kebutuhan nasional. “Semoga Kilang Plaju dan kilang lain terus ditingkatkan agar mampu menjawab tantangan kebutuhan energi masyarakat,” ucapnya.

Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi menyoroti efisiensi sebagai elemen penting. Ia berharap Kilang Plaju dapat terus bersaing dengan kilang besar lain seperti Kilang Balikpapan dan Cilacap, sehingga posisinya sebagai kilang andalan di Sumbagsel makin kokoh.

“Efisiensi perlu terus ditingkatkan agar kompetitif. Kilang Plaju harus menjadi pusat unggulan di wilayahnya,” tegas Iwan.

Arah Energi Hijau Masa Depan

General Manager RU III Plaju, Hermawan Budiantoro, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan pengembangan teknologi co-processing biodiesel dan bioavtur. “Kami memiliki lahan 250 hektare yang siap mendukung pembangunan unit hydrotreater baru di tahun 2026,” jelasnya. Langkah ini sejalan dengan ambisi Indonesia untuk menjadi produsen energi hijau terkemuka di ASEAN.

BPH Migas mencatat, Kilang Plaju telah berhasil mengurangi ketergantungan impor BBM hingga 20 persen untuk wilayah Sumatra Bagian Selatan. Dengan rencana ekspansi jangka panjang dan investasi teknologi hijau, kilang bersejarah ini diproyeksikan menjadi pusat energi terbarukan berstandar global.

Turut hadir dalam kunjungan kerja ini antara lain: Koordinator Pemantauan Cadangan dan Pengelolaan Informasi BPH Migas Qodri Febrilian ErahmanVP Refining & Petrochemical Optimization KPI Hendri AgustianPjs Executive GM Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Drestanto NandhiwardanaSenior Manager Operation & Manufacturing PPN Yardinal, serta Corporate Secretary KPI Milla Suciyani Susilo.

Dengan sinergi lintas lembaga dan dorongan transformasi berkelanjutan, Kilang Plaju terus memperkuat ketahanan energi nasional, menjaga distribusi BBM, serta mendukung transisi energi menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.

Bagikan:

Komentar