|
Menu Close Menu

Forum Menteri Pendidikan APEC Dukung Pendidikan Berkualitas dan Digitalisasi Inklusif

Senin, 19 Mei 2025 | Mei 19, 2025 WIB


Jakarta – Forum Menteri Pendidikan negara-negara anggota Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) resmi berakhir pada 17 Mei 2025 di Jeju, Korea Selatan. Dalam forum ini, para menteri menyepakati 21 poin kerja sama non-mengikat yang menekankan pentingnya penyediaan pendidikan bermutu untuk semua, sebagai fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan.


Wakil Menteri Pendidikan Korea Selatan, Oh Seuk Hwan, selaku pimpinan forum, menyampaikan bahwa pendidikan inklusif dan adaptif terhadap teknologi menjadi fokus utama dalam membentuk generasi masa depan yang mampu bersaing secara global.


Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Indonesia, Abdul Mu’ti, dalam forum tersebut menyampaikan bahwa Indonesia akan mulai memasukkan materi literasi digital, coding, dan kecerdasan buatan (AI) ke dalam kurikulum nasional sebagai mata pelajaran pilihan.


“Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga untuk membangun pemikiran komputasional dan pemahaman etika AI,” tegas Mu’ti, dalam keterangan tertulis yang diterima Infopublik, Sabtu (17/5/2025).


Ia menambahkan, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bukan hanya alat bantu pendidikan, tetapi juga dapat memperluas akses, mempersonalisasi pembelajaran, dan menghadirkan metode belajar yang berpusat pada murid.


Seluruh negara anggota APEC sepakat pentingnya berbagi praktik terbaik dalam penggunaan AI untuk pendidikan, mulai dari metode, konten pelajaran, hingga sistem asesmen. Forum juga akan melanjutkan diskusi terkait optimalisasi teknologi tersebut dalam proses pembelajaran.


Dengan semakin kuatnya arah pendidikan ke ranah digital, penguatan kapasitas tenaga pendidik menjadi kunci sukses implementasi. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, menegaskan bahwa BSKAP akan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan serta Pendidikan Guru (GTKPG) untuk menyiapkan ekosistem pendukung transformasi ini.


“BSKAP menyiapkan konsep, GTK menyiapkan guru, dan Ditjen PDM memfasilitasi sekolah-sekolahnya,” ujar Toni.


Tujuannya adalah agar guru tidak hanya mampu menggunakan teknologi seperti AI, tetapi juga menciptakan suasana pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan.


Dengan kesepakatan yang tercipta, APEC semakin menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pendidikan masa depan yang berkualitas, setara, dan berbasis teknologi, untuk menjawab tantangan global yang semakin kompleks.

Bagikan:

Komentar